Semeru Alami Erupsi Beruntun, Kolom Abu Mencapai 1.100 Meter

Semeru Alami Erupsi Beruntun, Kolom Abu Mencapai 1.100 Meter

Serangkaian Erupsi Sepanjang Dini Hari

Aktivitas vulkanik Gunung Semeru kembali menunjukkan peningkatan signifikan pada Rabu dini hari, 3 Desember 2025. Gunung tertinggi di Pulau Jawa itu tercatat mengalami serangkaian erupsi dengan tinggi kolom abu bervariasi antara 400 hingga 1.100 meter di atas puncak.

Mengacu pada laporan Magma Indonesia, erupsi pertama terjadi pada pukul 00.31 WIB dengan ketinggian kolom abu mencapai 500 meter atau sekitar 4.176 mdpl. Kolom abu berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang mengarah ke selatan.

Erupsi susulan berlangsung pada pukul 00.45 WIB dan 00.49 WIB, masing-masing dengan kolom abu setinggi 400 meter menuju barat daya. Aktivitas berlanjut pada pukul 01.07 WIB dan 01.13 WIB, dengan ketinggian 500 dan 600 meter.

Letusan kembali terjadi berturut-turut pada pukul 01.28 WIB, 01.40 WIB, dan 01.52 WIB. Erupsi pukul 01.40 WIB menjadi salah satu yang signifikan, dengan ketinggian kolom abu mencapai 700 meter.

Kolom Abu Mencapai 1.100 Meter

Memasuki pukul 02.00 WIB, Semeru kembali memuntahkan abu pada pukul 02.01 dan 02.03 WIB, dengan ketinggian 400 hingga 500 meter. Letusan pukul 05.16 WIB sempat tidak teramati akibat kabut tebal.

Namun, pada pukul 05.35 WIB, kolom abu kembali terlihat jelas menjulang hingga 1.000 meter ke arah utara. Rentetan erupsi ditutup dengan dua letusan signifikan pada pukul 05.49 WIB dengan tinggi 700 meter, dan pukul 05.55 WIB yang merupakan erupsi tertinggi hari itu dengan kolom abu mencapai 1.100 meter atau sekitar 4.776 mdpl.

Seluruh kolom abu tampak berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang.

PVMBG Keluarkan Imbauan Keselamatan

Merespons peningkatan aktivitas vulkanik tersebut, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan sejumlah imbauan keselamatan kepada masyarakat:

  • Dilarang beraktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan dalam radius 13 km dari puncak. Di luar zona tersebut, warga juga diminta tidak beraktivitas dalam jarak 500 meter dari tepi sungai karena potensi awan panas dan lahar yang dapat meluas hingga 17 km dari puncak.
  • Tidak melakukan aktivitas dalam radius 5 km dari kawah atau puncak Semeru karena rawan lontaran batu pijar.
  • Mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan aliran lahar di sungai-sungai berhulu Semeru, terutama Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, Besuk Sat, serta sungai-sungai kecil yang terhubung dengan aliran utama.

PVMBG menegaskan bahwa aktivitas erupsi masih berlangsung. Masyarakat di lereng gunung dan sepanjang bantaran sungai diminta meningkatkan kewaspadaan, terutama ketika hujan turun yang dapat memicu lahar.

Dikutip dari metrotvnews.com