Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bekasi mengangkut total 21 ton sampah penyebab banjir Kali Cikarang. Sampah-sampah tersebut merupakan sampah menyumbat aliran sungai dari titik BSH 0 hingga BSH 29.
Ketua Pelaksana Unit Reaksi Cepat DLH Kabupaten Bekasi, Sudeni, mengatakan sebanyak 50 personil diterjunkan untuk mengangkut sampah tersebut. Mereka terdiri dari dari sopir, pengawas, kru lapangan, tim amfibi anti sampah sungai, dan koordinator lapangan.
“Kegiatan ini sudah kita mulai sejak hari Senin di daerah Sukamanah. Kemudian kita lanjut ke Sukakarya, agar sampah di sepanjang aliran Kali Cikarang bisa terangkat dan airnya mengalir lancar,” ujar Sudeni, saat berada di lokasi, Rabu (5/11/2025).
DLH juga mengerahkan 18 unit truk dan dua unit alat berat excavator. Alat berat tersebut beroperasi di dua tempat yakni Kampung Kemejing dan Sukakerta.
Suhendi mengakui proses pembersihan sampah tidak mudah karena ada kendala yang dihadapi di lapangan. Yakni akses alat berat yang terbatas akibat adanya bangunan liar (bangli) di sekitar bantaran kali.
“Kegiatan pembersihan ini akan terus dilanjutkan secara bertahap hingga seluruh titik aliran Kali Cikarang dapat berfungsi optimal. Terutama dalam mengalirkan air, khususnya saat menampung debit air yang tinggi,” katanya.
Sebelumnya, Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang telah mengunjungi sejumlah daerah terdampak banjir Kali Cikarang. Salah satunya di Desa Sukamanah, Kecamatan Cikarang pada, Senin (3/11/2025).
Dalam kunjungannya tersebut, beberapa instruksi diberikan Bupati kepada jajarannya. Yang isinya untuk segera mengatasi persoalan banjir di wilayah tersebut.
“Saya menginstruksikan agar banjir bisa ditangani termasuk dampaknya. Salah satunya mendata warga yang rumahnya rusak akibat banjir agar bisa dibantu direnovasi lewat program rumah tidak layak huni,” ujar Ade Kuswara. Dikutip dari RRI.co.id
