Drainase Meluap, Sembilan Titik di Kota Malang Terendam Banjir

Drainase Meluap, Sembilan Titik di Kota Malang Terendam Banjir

Hujan deras yang mengguyur Kota Malang, Jawa Timur, pada Selasa siang, 2 Desember 2025, menyebabkan banjir di sembilan titik. Selain banjir, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang juga mencatat beberapa titik pohon tumbang dan dua titik tanah longsor.

Peristiwa banjir sempat terekam dalam sejumlah video yang beredar di media sosial. Salah satunya menunjukkan sebuah mobil nekat menerobos genangan di Jalan Galunggung hingga hampir menabrak toko di kawasan tersebut.

Kepala BPBD Kota Malang, Prayitno, menjelaskan bahwa tingginya curah hujan menyebabkan debit air di drainase serta aliran sungai meningkat sehingga meluap ke jalan dan permukiman warga.

Derasnya Curah Hujan Sebabkan Debit Air Meluap

“Intensitas hujan cukup tinggi, sehingga meningkatkan debit air pada drainase dan sungai di beberapa wilayah Kota Malang hingga terjadi luapan ke jalan maupun permukiman warga,” ujar Prayitno.

Genangan dilaporkan terjadi di Jalan Letjen Sutoyo, EWS Candi, Jalan Bendungan Sutami, Jalan Veteran, Jalan Bungur, Jalan Bareng Raya II G, Jalan Galunggung, serta EWS Kayutangan dan EWS Bukit Barisan.

“Sebaran titik banjir tersebut berada di empat kecamatan, yakni Kecamatan Blimbing, Sukun, Klojen, dan Lowokwaru,” tambahnya.

Pohon Tumbang dan Longsor di Beberapa Lokasi

Selain banjir, dua pohon tumbang juga dilaporkan terjadi di wilayah Kecamatan Klojen, tepatnya di Jalan Trunojoyo dan Jalan Ijen, Kelurahan Oro-oro Dowo.

Satu titik tanah longsor juga tercatat di area plengsengan sungai di wilayah Kecamatan Sukun dan Lowokwaru. BPBD masih memeriksa kondisi tanah dan struktur di sekitar lokasi untuk memastikan keamanan warga.

Upaya Penanganan Cepat BPBD

Prayitno menegaskan bahwa tim gabungan dari BPBD dan dinas terkait telah diterjunkan untuk melakukan penanganan cepat, mulai dari evakuasi, pembersihan material, hingga pengaturan lalu lintas.

“Petugas BPBD dan dinas terkait telah dikerahkan untuk melakukan evakuasi dan pembersihan material, guna mengantisipasi kemacetan serta potensi bahaya bagi warga,” tutup Prayitno.

Dikutip dari metrotvnews.com