Nilai tukar rupiah bergerak melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sejak pembukaan perdagangan hingga jeda siang, Jumat (28/11/2025). Berdasarkan data Bloomberg, rupiah tercatat turun 0,17 persen atau 29 poin ke posisi Rp16.666 per dolar AS.
Pada penutupan perdagangan Kamis (27/11), rupiah sebenarnya sempat menguat 0,17 persen ke level Rp16.636 per dolar AS. “Nilai tukar rupiah diperkirakan akan bergerak datar hari ini,” ujar Analis Pasar Uang, Lukman Leong. Menurutnya, rupiah akan berkonsolidasi dengan kecenderungan menguat terbatas di tengah minimnya data ekonomi penting serta libur Thanksgiving di Amerika Serikat.
Lukman memperkirakan rupiah bergerak dalam rentang Rp16.600–Rp16.700 per dolar AS. Sentimen positif bagi rupiah datang dari ekspektasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve (The Fed) pada Desember 2025.
Hasil survei CME FedWatch Tool menunjukkan peluang 85 persen The Fed akan menurunkan suku bunga, melonjak tajam dari 30 persen pada pekan sebelumnya. Sejumlah pejabat The Fed, termasuk Presiden Federal Reserve San Francisco Mary Daly dan Gubernur Fed Christopher Waller, juga mengisyaratkan semakin terbukanya ruang pemangkasan suku bunga.
Namun demikian, tekanan terhadap rupiah muncul dari arus modal asing keluar di pasar saham. Pada perdagangan Kamis, BNI Sekuritas mencatat aksi jual bersih (net sell) investor asing mencapai Rp884 miliar, yang turut memicu pelemahan nilai tukar.
Dikutip dari RRI.co.id
