Wall Street Ditutup Melemah, S&P 500 Alami Penurunan Signifikan

Wall Street Ditutup Melemah, S&P 500 Alami Penurunan Signifikan

Indeks S&P 500 anjlok tajam pada Senin, 17 November 2025, karena sentimen negatif terhadap saham teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) meningkat. Penurunan ini didorong kekhawatiran investor tentang valuasi yang tinggi, dengan Nvidia memimpin penurunan menjelang laporan laba kuartalannya akhir pekan ini.

Mengutip Investing.com, Selasa, 18 November 2025, Dow Jones Industrial Average turun 556 poin atau 1,2 persen, S&P 500 merosot 0,9 persen, dan NASDAQ Composite menurun 0,8 persen.

Laba Nvidia Jadi Sorotan

Acara utama pekan ini adalah laporan laba Nvidia, yang akan dirilis setelah penutupan perdagangan pada Rabu. Para analis memperkirakan hasil kuartal yang luar biasa, meski ekspektasi sangat tinggi mengingat valuasi perusahaan AI mencapai USD5 triliun.

Investor mulai mempertanyakan lonjakan harga saham teknologi yang dipacu AI. Kekhawatiran ini semakin diperkuat setelah miliarder Peter Thiel melepas hampir USD100 juta sahamnya di Nvidia.

Selain Nvidia, laporan keuangan dari peritel besar seperti Target dan Walmart (Rabu dan Kamis), serta Home Depot, Lowe’s Companies, dan TJX Companies, akan memberikan indikasi kesehatan konsumsi di AS.

Saham Alphabet Menguat

Sementara itu, saham Alphabet naik signifikan setelah Berkshire Hathaway mengungkapkan posisi baru di perusahaan tersebut, langkah penting menjelang akhir masa kepemimpinan Warren Buffett selama enam dekade.

Data Ekonomi AS dan Prospek Suku Bunga

Dengan berakhirnya penutupan pemerintah AS yang berkepanjangan, data ekonomi utama mulai mengalir, termasuk angka ketenagakerjaan dan inflasi. Laporan ketenagakerjaan bulan September akan dirilis Kamis, memberikan indikasi bagi keputusan suku bunga Federal Reserve.

The Fed sebelumnya memangkas suku bunga pada dua pertemuan terakhir. Namun, spekulasi mengenai penurunan suku bunga Desember kini menurun, dengan peluang hanya sekitar 40 persen. Risalah rapat FOMC Oktober yang akan dirilis Kamis diperkirakan akan menunjukkan sikap hawkish, sejalan dengan komentar Ketua Jerome Powell yang menegaskan penurunan suku bunga tidak pasti.

Dikutip dari metrotvnews.com