Harga minyak dunia turun sekitar 1% pada Jumat (21/11/2025), menetap di level terendah dalam sebulan terakhir. Penurunan dipicu sentimen pasar terhadap prospek kesepakatan damai Rusia-Ukraina yang dapat meningkatkan pasokan minyak global, bersamaan dengan ketidakpastian arah suku bunga AS yang menekan selera risiko investor.
Harga minyak mentah berjangka Brent turun 82 sen atau 1,3% menjadi USD62,56 per barel, sementara minyak WTI AS turun 94 sen atau 1,6% menjadi USD58,06 per barel. Keduanya mengalami penurunan sekitar 3% dalam sepekan terakhir, mencatat harga terendah sejak 21 Oktober 2025.
Presiden AS Donald Trump mendorong proposal perdamaian yang memungkinkan Rusia meningkatkan ekspor minyak, sementara sanksi terhadap Rosneft dan Lukoil mulai berlaku. Analis menilai efektivitas sanksi masih dipertanyakan, mengingat Lukoil memiliki waktu hingga 13 Desember untuk menjual portofolio internasionalnya.
Dolar AS yang menguat turut menekan harga minyak, karena membuat komoditas ini lebih mahal bagi pembeli global. Sementara itu, pejabat Federal Reserve menunjukkan sikap hati-hati mengenai kemungkinan penurunan suku bunga, menambah ketidakpastian permintaan minyak.
Selain itu, aktivitas pabrik AS melambat ke level terendah empat bulan pada November 2025, akibat kenaikan harga dan tarif impor, menekan permintaan minyak lebih lanjut.
Dikutip dari metrotvnews.com
