Lima Tower PLN Roboh Akibat Banjir di Aceh

Lima Tower PLN Roboh Akibat Banjir di Aceh

Ratusan petugas PLN dikerahkan untuk memperbaiki lima tower Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV yang rusak di Aceh akibat banjir bandang dan angin kencang. Kerusakan parah terjadi di Kabupaten Bireuen, di mana empat tower roboh dan satu lainnya mengalami rusak berat.

Bencana hidrometeorologi yang terjadi sejak pertengahan November ini menyebabkan gangguan serius pada jaringan kelistrikan dan berdampak pada pasokan listrik di sejumlah wilayah Aceh.

Gangguan Listrik Meluas ke Banyak Daerah

Kerusakan jaringan tersebut menyebabkan terganggunya pasokan listrik di wilayah:
Banda Aceh, Aceh Besar, Pidie, Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Utara, Lhokseumawe, Bener Meriah, Aceh Tengah, dan Aceh Timur.
Dampak serupa juga dirasakan masyarakat di Langsa, Aceh Tamiang, Aceh Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, hingga Aceh Singkil.

PLN menegaskan pihaknya bergerak cepat untuk memulihkan sistem kelistrikan dengan membangun lima tower darurat sebagai pengganti struktur yang roboh.

PLN Kerahkan Petugas dari Berbagai Provinsi

Manager Komunikasi dan TJSL PLN UID Aceh, Lukman Hakim, menyampaikan bahwa personel gabungan telah dikirim dari Sumatera Utara, Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.
Untuk mendukung percepatan pembangunan tower darurat, material juga didatangkan dari Palembang, Lampung, Jambi, Pekanbaru, dan Padang.

“Kami memohon dukungan dan doa agar proses perbaikan berjalan lancar sehingga suplai listrik di Aceh dapat segera pulih,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (27/11/2025).

PLN memastikan perkembangan perbaikan akan dilaporkan secara berkala melalui kanal resmi. Pelanggan yang membutuhkan layanan dapat menghubungi PLN Mobile atau Contact Center 123 selama 24 jam.

46 Ribu Jiwa Terdampak Banjir dan Longsor

Sementara itu, BPBA melaporkan banjir dan longsor terjadi sejak 18–26 November 2025, menimpa 14.235 kepala keluarga atau 46.893 jiwa.
Sebanyak 1.497 jiwa dari 455 keluarga terpaksa mengungsi akibat tingginya curah hujan yang turun terus-menerus.

Plt Kepala Pelaksana BPBA, Fadmi Ridwan, menyebut dua warga meninggal dunia dalam bencana ini.

Korban pertama, M Afdalil (27), berasal dari Aceh Utara dan meninggal terseret arus saat melintasi persawahan di Gampong Jrat Manyang.
Korban kedua, Muzammil (30), warga Matangkuli, meninggal akibat tersengat listrik ketika berusaha menyelamatkan unggasnya di tengah banjir.

PLN Optimistis Listrik Segera Pulih

Dengan pengerahan petugas lintas wilayah dan percepatan pembangunan tower darurat, PLN optimistis pasokan listrik di Aceh dapat kembali normal dalam waktu dekat.

Dikutip dari RRI.co.id