Kolaborasi peluncuran produk ini melibatkan Bareksa, Quantit Korea, dan STAR Asset Management sebagai manajer investasi. Produk reksa dana ini menggabungkan pendapatan tetap dalam dolar AS dengan eksposur saham Amerika Serikat hingga 15 persen, memanfaatkan momentum pertumbuhan saham teknologi Amerika. Hasil backtesting menunjukkan potensi imbal hasil mencapai 5,7–8,5 persen per tahun.
CEO Bareksa, Karaniya Dharmasaputra, menegaskan bahwa teknologi AI menjadi kunci dalam proses analisis dan pengambilan keputusan investasi. “Kami berkomitmen menyediakan produk investasi inovatif untuk membantu nasabah mencapai target finansialnya,” ujar Karaniya pada acara Peluncuran Produk Reksa Dana Global Berbasis AI di Jakarta, Rabu (19/11/2025).
Sementara itu, CEO Quantit, Han DuckHee, menyebut teknologi AI membawa efisiensi signifikan bagi investor Indonesia. Direktur STAR Asset Management, Erwin Faizal, menambahkan bahwa kolaborasi ini menandai era baru dalam pengelolaan investasi berbasis AI.
Produk ini saat ini dalam tahap akhir dan ditargetkan rilis pada awal Desember 2025. Strategi investasinya dibahas dalam talkshow Inside the AI Mind yang menjadi bagian dari 9th Bareksa Fund Night 2025.
Bareksa menilai tingginya minat investor ritel pada aset global mendorong hadirnya produk ini. Karaniya menegaskan bahwa keputusan investasi tetap berada di tangan manajer investasi STAR AM, sementara Bareksa akan terus memperluas ekosistem AI-driven investing, baik dalam dolar maupun rupiah, demi menghadirkan investasi cerdas bagi seluruh investor Indonesia.
Dikutip dari RRI.co.id
