Harga saham berjangka Wall Street dibuka menguat pada perdagangan Minggu waktu setempat (Senin pagi WIB). Lonjakan ini terjadi seiring meningkatnya kembali spekulasi mengenai pemangkasan suku bunga pada Desember oleh Federal Reserve (The Fed). Kondisi tersebut membantu memulihkan sebagian kerugian yang sempat menekan pasar saham Amerika Serikat dalam beberapa pekan terakhir.
Investor kembali memburu saham, terutama sektor teknologi yang sebelumnya terpukul cukup signifikan. Penguatan harga berjangka juga didorong sentimen positif dari perdagangan Jumat lalu, ketika Wall Street ditutup di zona hijau setelah komentar beberapa pejabat The Fed membuka peluang penurunan suku bunga.
Data pasar tenaga kerja AS yang beragam turut mendukung spekulasi pelonggaran kebijakan moneter lebih lanjut. Kini, pelaku pasar menantikan rilis rangkaian data ekonomi penting sepanjang pekan ini, yang sempat tertunda karena penutupan pemerintahan AS.
Harga Saham Berjangka Menguat Solid
Mengutip Investing.com, Senin (24/11/2025), pergerakan indeks berjangka tercatat menguat sebagai berikut:
- S&P 500 futures: naik 0,6% ke level 6.657,0
- Nasdaq 100 futures: naik 0,8% ke level 24.489,75
- Dow Jones futures: naik 0,4% ke level 46.491,0
Kenaikan tersebut mencerminkan optimisme investor terhadap prospek kebijakan moneter yang lebih longgar menjelang pertemuan The Fed pada Desember.
Spekulasi Pemangkasan Suku Bunga Semakin Menguat
Taruhan investor terhadap pemangkasan suku bunga Fed melonjak tajam pada sesi terakhir. Hal ini dipicu oleh pernyataan Presiden Fed New York, John Williams, yang secara terbuka mendukung pemangkasan suku bunga pada Desember.
Pandangan Williams berbeda dari beberapa pejabat Fed lain yang masih berhati-hati, sehingga semakin memperlihatkan perpecahan sikap internal terkait keputusan kebijakan. Namun, komentarnya langsung memicu lonjakan spekulasi pasar.
Data CME FedWatch menunjukkan bahwa peluang The Fed memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan 10–11 Desember naik drastis menjadi 67,3%, dibandingkan pekan lalu yang hanya 39,8%.
Investor Fokus pada Rilis Data Ekonomi AS
Sejumlah data ekonomi penting AS yang tertunda akan dirilis pekan ini dan menjadi perhatian utama pasar. Rilis tersebut mencakup:
- Inflasi produsen (PPI)
- Penjualan ritel
- Produksi industri
- Data PDB kuartal III, yang dijadwalkan rilis Rabu
Setiap indikasi perlambatan ekonomi atau melemahnya pasar tenaga kerja diperkirakan akan semakin memperkuat peluang pelonggaran kebijakan The Fed.
Meski begitu, sebagian analis menilai bank sentral AS kemungkinan belum akan mengambil tindakan besar pada Desember karena minimnya data ekonomi untuk periode Oktober.
Dikutip dari metrotvnews.com
