IHSG Berpotensi Menguat di Awal Pekan

IHSG Berpotensi Menguat di Awal Pekan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan menguat pada awal pekan ini setelah sebelumnya ditutup melemah 0,07 persen ke level 8.414 pada akhir pekan lalu. Penurunan tersebut terjadi di tengah aksi jual bersih (net sell) investor asing yang mencapai Rp232 miliar. Beberapa saham yang paling banyak dilepas asing antara lain BBCA, BUMI, ADRO, BBRI, dan ANTM.

Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman, mengatakan IHSG berpeluang rebound seiring penguatan bursa saham Amerika Serikat. “IHSG berpotensi rebound hari ini, seiring dengan penguatan bursa di Amerika Serikat,” ujarnya dalam analisisnya, Senin (24/11/2025).

Fanny memproyeksikan IHSG akan bergerak di area support 8.360–8.400 serta level resistance di 8.460–8.500.

Sentimen Wall Street Dorong Optimisme Investor

Kondisi positif datang dari Wall Street yang mencatat reli pada akhir pekan lalu. Para trader meningkatkan spekulasi bahwa The Federal Reserve akan menurunkan suku bunga pada Desember mendatang.

Presiden The Fed New York, John Williams, menyebutkan bahwa pemangkasan suku bunga masih “mungkin dilakukan dalam waktu dekat” tanpa mengganggu target inflasi. Sentimen ini mendorong:

  • S&P 500 naik 0.98%
  • Nasdaq Composite menguat 0.88%
  • Dow Jones Industrial Average meningkat 1.08%

Menurut Fanny, kenaikan saham-saham teknologi dalam dua sesi terakhir menunjukkan adanya kecemasan terkait valuasi yang sudah sangat tinggi dan potensi kejutan pada keputusan The Fed bulan Desember.

Bursa Asia Kompak Melemah

Berbeda dengan Wall Street, bursa Asia Pasifik mengalami tekanan pada akhir pekan lalu. Para investor mengurangi eksposur risiko setelah data tenaga kerja Amerika Serikat tidak memberikan kejelasan arah kebijakan moneter The Fed.

Penurunan sejumlah indeks di Asia meliputi:

  • Nikkei 225 Jepang turun 2,40%
  • Hang Seng Hong Kong anjlok 2,38%
  • CSI 300 Tiongkok melemah 2,44%
  • Taiex Taiwan merosot 3,61%
  • Kospi Korea Selatan turun 3,79%
  • ASX 200 Australia melemah 1,59%

Korea Selatan tercatat sebagai salah satu pasar yang paling terkoreksi.

Prospek IHSG Hari Ini

Dengan kombinasi tekanan regional dan dorongan positif dari Wall Street, IHSG diprediksi bergerak fluktuatif namun tetap memiliki peluang menguat. Sentimen global, terutama spekulasi mengenai pemangkasan suku bunga The Fed, akan menjadi penentu utama arah pergerakan indeks pada perdagangan awal pekan.

Dikutip dari RRI.co.id