Nilai tukar rupiah melemah ke Rp16.736 per dolar AS hingga penutupan perdagangan hari ini, turun 0,17% atau 28 poin. Penguatan dolar AS menjadi tekanan utama, akibat menurunnya ekspektasi pelaku pasar terhadap pemangkasan suku bunga The Fed pada bulan Desember.
Risalah Federal Open Market Committee (FOMC) Oktober menunjukkan pejabat The Fed masih terpecah terkait risiko inflasi dan tanda-tanda pelemahan pasar tenaga kerja. Sebagian besar berpendapat suku bunga sebaiknya dipertahankan hingga akhir tahun, sementara pasar fokus pada laporan ketenagakerjaan September.
Dari dalam negeri, Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) diperkirakan positif, didukung defisit transaksi berjalan rendah dan aliran modal masuk. Aliran modal asing mulai kembali ke pasar saham pada kuartal IV-2025, mencapai USD1,8 miliar. Cadangan devisa Indonesia juga meningkat menjadi USD149,9 miliar, memperkuat stabilitas eksternal dan daya tahan rupiah.
Dikutip dari RRI.co.id
